Selasa, 20 April 2010

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Salah satu indicator telah terjadinya alokasi yang efisien secara makro adalah nilai output nasional yang dihasilkan sebuah perekonomian pada suatu periode tertentu. Sebab, besarnya output nasional dapat menunjukkan beberapa hal penting dalam sebuah perekonomian.
Pertama, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian.
Kedua, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu Negara.
Ketiga, besarnya output nasional merupakan gambaran awal tentang masalah-masalah structural (mendasar) yang dihadapi suatu perekonomian.
Istilah yang paling sering dipakai untuk pendapatan nasional adalah Produk Dosmetik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
“Nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekinomian dalam satu periode (kurun waktu) dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada (berlakasi) dalam perekonomian tersebut.”
Tercakup dalam definisi di atas adalah:
1. Produk dan jasa akhir
2. Harga pasar
3. Faktor-faktor produksi yang berlokais di Negara yang bersangkutan.

1. Siklus Aliran Pendapatan (Cirlular Flow)
a. Siklus Aliran Pendapatan (Cirlular Flow)
Siklus aliran pendapatan (circular floor) adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antar para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku.
Metode Circular Flow membagi perkonomian menjadi empat sector:
1) Sektor Rumah Tangga
2) Sektor Perusahaan
3) Sektor Pemerintah
4) Sektor Luar Negri
b. Tiga Pasar Utama (Three Basic Markets)
Pasar-pasar yang begitu banyak dikelompokkan menjadi tiga pasar utama:
1) Pasang Barang dan Jasa
2) Pasar Tenaga Kerja
3) Pasar Uang dan Modal
2. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Output (Output Approach) atau Metode Produksi
PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian.
b. Metode Pendapatan (Income Approach)
Metode pendapatan memandang nialai output perekonomian sebagai nilai total balas dan jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
Di Indonesia, perhitungan Pendapatan Nasiona seperti yang dimaksudkan dalam teori, jarang dipublikasikan. Karena itu contoh yang diambil adalah data Pendapatan Nasional perekonomian Amerikat Serrikat.
c. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)
Menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agregat dalam suatu pereknomian:
1. Konsumsi Rumah Tangga
2. Konsumsi Pemerintah
3. Pengeluaran Investasi
4. Ekspor neto

3. Beberapa Pengertian Dasar tentang Perhitungan Agregatif
a. Produk Dosmetik Bruto
Produk Domestik Bruto (PDB) menghitung hasil produksi suatu perekonomian tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut.
b. Produk Nasional Bruto
Nilai produksi yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik perekonomian disebut sebgai Produk Nasional Bruto.
c. Produk Nasional Neto
Tujuan investasi tersebut adalah mengganti barang modal yang sudah aus (using) dan menambah stok barang modal yang sudah ada.
d. Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional merupaakn balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan.
e. Pendapatan Personal
Pendapatan Personal adalah bagian pendapatan nasional yang merupakan hak individu-individu dala perekonomian, sebagai balas jasa keikutsertaan mereka dalam proses produksi.
f. Pendapatan Personal Disposabel
Pendapatan personal disposable adalah pendapatan personal yang dapat dipakai oleh indvidu, baik untuk membiayai konsumsinya maupun untuk dibuang.
4. PDB Harga Berlaku dan Harga Konstan
Niali PDB suaru periode tertentu sebenarnya merupakan hasil perkalian anatara harga barang yang diproduksi dengan jumlah barang yang dihasilkan.

5. Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB
a. Perhitungan PDB dan Anlisis Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk.
b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Perhitungan PDB maupun PDB per kapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan social masyarakat. Umumnya ukuran tingkat kesejahateraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik.
c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas anatrnegara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1) Jumlah dan komposisi penduduk
2) Jumlah dan struktur kesempatan kerja
3) Faktor-faktor nonekonomi
d. Penghitungan PDB dan kegiatan-kegiatan Eknomi Tak Tercatat (Underground Economy)
Angka statistic PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Statistik hanya mancatat kegiatam-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistic PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu Negara.

Tidak ada komentar: