Minggu, 03 Januari 2010

keburukan struktur organisasi garis

Dalam hal ini yang menjadi dasar organisasi dalam suatu institusi pendidikan adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab (responsibility). Jadi yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah mewujudkan segenap tugas pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan yang dimaksud dari organisasi itu adalah: “menciptakan suatu struktur dan bagian-bagian yang terintegrasi yang saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainya”.

Bentuk struktur organisasi fungsional dan lini di bidang pendidikan

Struktur Organisasi Garis.

Struktur organisasi ini mengenal suatu komando, sehingga tiap-tiap pekerjaan dalam organisasi hanya mengenal satu pemimpin. Dengan demikian ketegasan dalam perintah dan disiplin lebih terjamin.

Struktur Organisasi Fungsional.

Struktur ini memanfaatkan tenaga ahli di dalam bidang khusus semaksimal mungkin, sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya.

Struktur Organisasi Staff.

Struktur ini adalah perpaduan antara struktur organisasi garis dengan struktur organisasi fungsional dengan bantuan staff. Staff adalah tenaga ahli yang bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat sesuai dengan keahliannya.

Keburukan Struktur Organisasi Garis/Staff dan Fungsional pada suatu Institusi Pendidikan :

1.Tidak bisanya membentuk kerjasama dengan anggota lain yang mempunyai kemampuan / skills yang berbeda-beda.

2. Menimbulkan tirani minoritas

3. Koordinasi sulit dilaksanakan

Organisasi dalam bentuk staff hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan.Berfungsi memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai garis komando ke bawah.

Keburukan Organisasi Garis:

  • Tugas Pokok orang-orang sering dinomor duakan.Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang cakap dan berpengetahuan luas.
  • Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
  • Persaingan tidak sehat antara pejabat satu dengan pejabat yang lain.
  • Dalam pengembangan suatu bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.


Organisasi dalam bentuk fungsional Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Setiap kepala dari satuan mempunyai kekuasaan untuk memerintah dan mengawasi semua pejabat bawahan sepanjang mengenai bidangnya. Pada tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Pembagian kerja didasarkan pada "spesialisasi" yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas/pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya. F. W. Taylor yang menciptakan organisasi fungsional ini.

Adapun ciri-ciri tipe ini adalah sebagai berikut:
1) Dapat dibedakan pembidangan tugas secara tegas dan jelas.
2) Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.

3) Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.

4) Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas.

5) Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang fungsi.

Keuntungan dari organisasi dalam bentuk fungsional adalah:
1) Adanya pembagian tugas antara kerja pikir (mental) dan fisik,
2) Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik.
3) Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi.
4) Moral serta disiplin keija yang tinggi.

5) Koordinasi antara orang-orang yang ada daiam satu fungsi mudah dijalankan.

Keburukan dari organisasi bentuk fungsional adalah:

1) Insiatif perseorangan sering tertekan karena sudah dibatasi pada satu fungsi.

2) Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang saja.

3) Koordinasi yang sifatnya menyeluruh sulit diadakan karena orang-orang yang bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsinya saja.

Credit : Google



Tidak ada komentar: